MENIKMATI HIDUP SANTAI SEJENAK

Saya mengawali halaman blog ini dengan kata "santai". Mengapa harus bersikap santai? Sikap seperti ini diperlukan apabila otak menanggung terlalu banyak beban dan terasa penuh. Jika beban otak sudah begini, secara otomatis klep atau katupnya akan tertutup. Bagaikan sebuah komputer, kalau memorinya penuh beban, maka sistem kerja komputer tersebut akan lambat, bahkan kacau dan macet. Maka dari itu kita perlu santai sejenak.

Bayangkan saja gaya hidup manusia urban dan juga orang-orang yang hidup di pedesaan. Karena himpitan masalah keuangan yang semakin terasa berat serta semakin ketatnya persaingan dan sulitnya mencari pekerjaan dan uang, keadaan seperti ini akhirnya membuat orang takut kehilangan pekerjaan yang sudah ada di tangan atau bisnis yang sedang digeluti. Pada akhirnya, kondisi ini diperjuangkan terus dengan cara bertahan dan bersikukuh mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan mempertaruhkan hampir seluruh waktunya. Mereka mencari nafkah mulai dari sebelum matahari terbit hingga terbenam. Bahkan sampai larut malam pun mereka belum juga pulang ke rumah demi biaya hidup atau memperkaya diri.

Kalau dicermati secara mendalam, sesungguhnya kondisi ini sudah melanggar keharmonisan alam ciptaan Tuhan. Siklus hari diciptakan Pencipta dalam tujuh hari, dan hari ketujuh adalah hari untuk istirahat. Setiap hari dibagi dalam waktu dua puluh empat jam. Setiap hari dibagi lagi dalam tiga zona waktu. Setiap zona waktu adalah delapan jam. Artinya, dalam keharmonisan penghidupan manusia adalah: delapan jam dipakai untuk istirahat total (tidur), delapan jam untuk kerja, dan delapan jam untuk bersantai dengan keluarga atau dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Idealnya adalah begitu. Akan tetapi, orang zaman sekarang untuk memenuhi istirahat 8 jam tersebut tidaklah gampang. Dengan rutinitas pekerjaan dan persaingan hidup yang semakin ketat serta tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi, orang-orang perkotaan yang berpenghasilan pas-pasan terpaksa berjuang keras untuk mendapatkan penghasilan dengan kerja ekstra keras. Karena saking capeknya, sebagian dari mereka berfikir pun sudah tak sanggup. Stress menjadi makanan mereka sehari-hari. Kondisi demikian tentu telah merusak tatanan hukum alam dan hukum penghidupan itu sendiri. Dan, setiap pelanggaran hukum berarti bencana dalam tatanan sistem penghidupan manusia.

Dalam keadaan pikiran tidak stress atau "nyantai sejenak", sesungguhnya ada banyak kesempatan yang dapat kita pikirkan. Dalam keadaan segar, kita dapat menemukan cara untuk keluar dari kondisi yang melelahkan itu. Apalagi apabila ada kesadaran bahwa sesungguhnya kita sekarang ini hidup di era Teknologi Informasi, yang bila dicermati telah banyak kemudahan yang tercipta untuk kemudahan hidup kita sehari-hari.

Perhatikan saja di sekitar anda, kondisi apa saja yang tersentuh oleh tehnologi dan informasi tersebut pasti terjadi kemudahan. Jadi luangkanlah waktu anda sejenak untuk dapat berpikir dan bertindak untuk mencapai kemudahan hidup di zaman serba canggih sekarang ini. Walaupun hanya menyisipkan dua atau tiga jam per hari atau satu hari dalam seminggu kita gunakan untuk menyegarkan otak kita dengan melirik informasi di sekitar kita, pasti ada manfaatnya untuk penghidupan di masa depan.

Read More